Wahai
 Hud! jawab kaumnya,"Gerangan apakah yang menjadikan engkau berpandangan
 dan berfikiran lain drp yang sudah menjadi pegangan hidup kami sejak 
dahulu kala dan menjadikan engkau meninggalkan agama nenek moyangmu 
sendiri bahkan sehingga engkau menghina dan merendahkan martabat 
tuhan-tuhan kami dan memperbodohkan kami dan menganggap kami berakal 
sempit dan berfikiran dangkal? Engkau mengaku bahwa engkau terpilih 
menjadi rasul pesuruh oleh Tuhanmu untuk membawa agama dan kepercayaan 
baru kepada kami dan mengajak kami keluar dari jalan yang sesat menurut 
pengakuanmu ke jalan yang benar dan lurus. Kami merasa hairan dan tidak 
dpt menerima oleh akal kami sendiri bahwa engkau telah dipilih menjadi 
pesuruh Tuhan. Apakah kelebihan kamu di atas seseorang drp kami , engkau
 tidak lebih tidak kurang adalah seorang manusia biasa seperti kami 
hidup makan minum dan tidur tiada bedanya dengan kami, mengapa engkau 
yang dipilih oleh Tuhanmu? Sungguh engkau menurut anggapan kami seorang 
pendusta besar atau mungkin engkau berfikiran tidak sihat terkena 
kutukan tuhan-tuhan kami yang selalu engkau eje hina dan cemuhkan."
Wahai
 kaumku! jawab Nabi Hud, "aku bukanlah seorang pendusta dan fikiran ku 
tetap waras dan sihat tidak krg sesuatu pun dan ketahuilah bahwa 
patung-patungmu yang kamu pertuhankan itu tidak dpt mendatangkan sesuatu
 gangguan atau penyakit bagi bandaku atau fikiranku. Kamu kenal aku, 
sejak lama aku hidup di tengah-tengah kamu bahawa aku tidak pernah 
berdusta dan bercakap bohong dan sepanjang pergaulanku dengan kamu tidak
 pernah terlihat pd diriku tanda-tanda ketidak wajaran perlakuanku atau 
tanda-tanda yang meragukan kewarasan fikiranku dan kesempurnaan akalku. 
Aku adalah benar pesuruh Allah yang diberi amanat untuk menyampaikan 
wahyu-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang sudah tersesat kemasukan pengaruh 
ajaran Iblis dan sudah jauh menyimpang dari jalan yang benar yang diajar
 oleh nabi-nabi yang terdahulu karena Allah tidak akan membiarkan 
hamba-hamba-Nya terlalu lama terlantar dalam kesesatan dan hidup dalam 
kegelapan tanpa diutuskan seorang rasul yang menuntun mereka ke jalan 
yang benar dan penghidupan yang diredhai-Nya. Maka percayalah kamu 
kepada ku gunakanlah akal fikiran kamu berimanlah dan bersujudlah kepada
 Allah Tuhan seru sekalian alam Tuhan yang menciptakan kamu menciptakan 
langit dan bumi menurunkan hujan bagi menyuburkan tanah ladangmu, 
menumbuhkan tumbuh0tumbuhan bagi meneruskan hidupmu. Bersembahlah 
kepada-Nya dan mohonlah ampun atas segala perbuatan salah dan tindakan 
sesatmu, agar Dia menambah rezekimu dan kemakmuran hidupmu dan 
terhindarlah kamu dari azab dunia sebagaimana yang telah dialami oleh 
kaum Nuh dan kelak azab di akhirat. Ketahiulah bahawa kamu akan 
dibangkitkan kembali kelak dari kubur kamu dan dimintai bertanggungjawab
 atas segala perbuatan kamu di dunia ini dan diberi ganjaran sesuai 
dengan amalanmu yang baik dan soleh mendpt ganjaran baik dan yang hina 
dan buruk akan diganjarkan dengan api neraka. Aku hanya menyampaikannya 
risalah Allah kepada kamu dan dengan ini telah memperingati kamu akan 
akibat yang akan menimpa kepada dirimu jika kamu tetap mengingkari 
kebenaran dakwahku."
Kaum Aad menjawab: " Kami bertambah yakin 
dan tidak ragu lagi bahawa engkau telah mendpt kutukan tuhan-tuhan kami 
sehingga menyebabkan fikiran kamu kacau dan akalmu berubah menjadi 
sinting. Engkau telah mengucapkan kata-kata yang tidak masuk akal bahwa 
jika kami mengikuti agamamu, akan bertambah rezeki dan kemakmuran hidup 
kami dan bahawa kami akan dibangkitkan kembali dari kubur kami dan 
menerima segala ganjaran atas segala amalan kami.Adakah mungkin kami 
akan dibangkitkan kembali dari kubur kami setelah kami mati dan menjadi 
tulang-belulang. Dan apakah azab dan seksaan yang engkau selalu 
menakut-nakuti kami dan mengancamkannya kepada kami? Semua ini kami 
anggap kosong dan ancaman kosong belaka. Ketahuilah bahwa kami tidak 
akan menyerah kepadamu dan mengikuti ajaranmu karena bayangan azab dan 
seksa yang engkau bayang-bayangkannya kepada kami bahkan kami menentang 
kepadamu datangkanlah apa yang engkau janjikan dan ancamkan itu jika 
engkau betul-betul benar dalam kata-katamu dan bukan seorang pendusta."
Baiklah!
 jawab Nabi Hud," Jika kamu meragukan kebenaran kata-kataku dan tetap 
berkeras kepala tidak menghiraukan dakwahku dan meninggalkan 
persembahanmu kepada berhala-berhala itu maka tunggulah saat tibanya 
pembalasan Tuhan di mana kamu tidak akan dpt melepaskan diri dari 
bencananya. Allah menjadi saksiku bahwa aku telah menyampaikan 
risalah-Nya dengan sepenuh tenagaku kepada mu dan akan tetap berusaha 
sepanjang hayat kandung bandaku memberi penerangan dan tuntunan kepada 
jalan yang baik yang telah digariskan oleh Allah bagi hamba-hamba-Nya."
Pembalasan Allah Atas Kaum Aad
Pembalasan
 Tuhan terhadap kaum Aad yang kafir dan tetap membangkang itu diturunkan
 dalam dua perinkat.Tahap pertama berupa kekeringan yang melanda 
ladang-ladang dan kebun-kebun mrk, sehingga menimbulkan kecemasan dan 
kegelisahan, kalau-kalau mereka tidak memperolehi hasil dari 
ladang-ladang dan kebun-kebunnya seperti biasanya.Dalam keadaan demikian
 Nabi Hud masih berusaha meyakinkan mereka bahawa kekeringan itu adalah 
suatu permulaan seksaan dari Allah yang dijanjikan dan bahwa Allah masih
 lagi memberi kesempatan kepada mereka untuk sedar akan kesesatan dan 
kekafiran mrk dan kembali beriman kepada Allah dengan meninggalkan 
persembahan mrk yang bathil kemudian bertaubat dan memohon ampun kepada 
Allah agar segera hujan turun kembali dengan lebatnya dan terhindar mrk 
dari bahaya kelaparan yang mengancam. Akan tetapi mereka tetap belum 
mahu percaya dan menganggap janji Nabi Hud itu adalah janji kosong 
belaka. Mereka bahkan pergi menghadap berhala-berhala mereka memohon 
perlindungan ari musibah yang mereka hadapi.
Tentangan mrk 
terhadap janji Allah yang diwahyukan kepada Nabi Hud segera mendapat 
jawapan dengan dtgnya pembalasan tahap kedua yang dimulai dengan 
terlihatnya gumpalan awan dan mega hitam yang tebal di atas mereka yang 
disambutnya dengan sorak-sorai gembira, karena dikiranya bahwa hujan 
akan segera turun membasahi ladang-ladang dan menyirami kebun-kebun 
mereka yang sedang mengalami kekeringan.
Melihat sikap kaum Aad yang 
sedang bersuka ria itu berkatalah Nabi Hud dengan nada mengejek: "Mega 
hitam itu bukanlah mega hitam dan awam rahmat bagi kamu tetapi mega yang
 akan membawa kehancuran kamu sebagai pembalasan Allah yang telah ku 
janjikan dan kamu ternanti-nanti untuk membuktikan kebenaran kata-kataku
 yang selalu kamu sangkal dan kamu dusta.
Sejurus kemudian 
menjadi kenyataanlah apa yang diramalkan oleh Nabi Hud itu bahawa bukan 
hujan yang turun dari awan yang tebal itu tetapi angin taufan yang 
dahsyat dan kencang disertai bunyi gemuruh yang mencemaskan yang telah 
merusakkan bangunan-bangunan rumah dari dasarnya membawa berterbangan 
semua perabot-perabot dan milik harta benda dan melempar jauh 
binatang-binatang ternak. Keadaan kaum Aad menjadi panik mereka berlari 
kesana sini hilir mudik mencari perlindungan .Suami tidak tahu di mana 
isterinya berada dan ibu juga kehilangan anaknya sedang rumah-rumah 
menjadi sama rata dengan tanah. Bencana angin taufan itu berlangsung 
selama lapan hari tujuh malam sehingga sempat menyampuh bersih kaum Aad 
yang congkak itu dan menamatkan riwayatnya dalam keadaan yang 
menyedihkan itu untuk menjadi pengajaran dan ibrah bagi umat-umat yang 
akan datang.
Adapun Nabi Hud dan para sahabatnya yang beriman 
telah mendapat perlindungan Allah dari bencana yang menimpa kaumnya yang
 kacau bilau dan tenang seraya melihat keadaan kaumnya yang kacau bilau 
mendengar gemuruhnya angin dan bunyi pohon-pohon dan bangunan-bangunan 
yang berjatuhan serta teriakan dan tangisan orang yang meminta tolong 
dan mohon perlindungan.
Setelah keadaan cuaca kembali tenang dan 
tanah " Al-Ahqaf " sudah menjadi sunyi senyap dari kaum Aad pergilah 
Nabi Hud meninggalkan tempatnya berhijrah ke Hadramaut, di mana ia 
tinggal menghabiskan sisa hidupnya sampai ia wafat dan dimakamkan di 
sana dimana hingga sekarang makamnya yang terletak di atas sebuah bukit 
di suatu tempat lebih kurang 50 km dari kota Siwun dikunjungi para 
penziarah yang datang beramai-ramai dari sekitar daerah itu, terutamanya
 dan bulan Syaaban pada setiap tahun.
Kisah Nabi Hud Dalam Al-Quran
Kisah
 Nabi Hud diceritakan oleh 68 ayat dalam 10 surah di antaranya surah 
Hud, ayat 50 hingga 60 , surah " Al-Mukminun " ayat 31 sehingga ayat 41 ,
 surah " Al-Ahqaaf " ayat 21 sehingga ayat 26 dan surah " Al-Haaqqah " 
ayat 6 ,7 dan 8.
Pelajaran Dari Kisah Nabi Hud A.S.
Nabi
 Hud telah memberi contoh dan sistem yang baik yang patut ditiru dan 
diikuti oleh juru dakwah dan ahli penerangan agama. Beliau menghadapi 
kaumnya yang sombong dan keras kepala itu dengan penuh kesabaran, 
ketabahan dan kelapangan dada. Ia tidak sesekali membalas ejekan dan 
kata-kata kasar mereka dengan serupa tetapi menolaknya dengan kata-kata 
yang halus yang menunjukkan bahawa beliau dapat menguasai emosinya dan 
tidak sampai kehilangan akal atau kesabaran.
Nabi Hud tidak marah
 dan tidak gusar ketika kaumnya mengejek dengan menuduhnya telah menjadi
 gila dan sinting. Ia dengan lemah lembut menolak tuduhan dan ejekan itu
 dengan hanya mengata:"Aku tidak gila dan bahawa tuhan-tuhanmu yang kamu
 sembah tidak dapat menggangguku atau mengganggu fikiranku sedikit pun 
tetapi aku ini adalah rasul pesuruh Allah kepadamu dan betul-betul aku 
adalah seorang penasihat yang jujur bagimu menghendaki kebaikanmu dan 
kesejahteraan hidupmu dan agar kamu terhindar dan selamat dari azab dan 
seksaan Allah di dunia mahupun di akhirat."
Dalam berdialog 
dengan kaumnya.Nabi Hud selalu berusaha mengetok hati nurani mereka dan 
mengajak mereka berfikir secara rasional, menggunakan akal dan fikiran 
yang sihat dengan memberikan bukti-bukti yang dapat diterima oleh akal 
mereka tentang kebenaran dakwahnya dan kesesatan jalan mereka namun 
hidayah iu adalah dari Allah, Dia akan memberinya kepada siapa yang Dia 
kehendakinya.
http://kisah25nabi.blogspot.com/2007/12/nabi-huud-as.html 
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 


 
 
 
 
 
 

0 komentar:
Posting Komentar