Pages

Rabu, 25 Februari 2015

Sejarah Semen di Dunia

Menurut Walter H. Duda 1985, nama semen berasal dari bahasa latin yaitu “Caementum” yang berarti pengikat. Secara umum pengertian semen adalah bahan perekat yang dapat mengikat atau mempersatukan material padatan menjadi satu kesatuan massa yang kuat. Dalam bidang teknologi, pengertian semen adalah suatu campuran bahan – bahan kimia yang mempunyai sifat bila dicampur dengan air akan bereaksi dan berubah menjadi suatu satuan massa yang padat dan mengeras.

Menurut G.T. Austin 1996, proses pengerasan dapat terjadi di air atau di udara. Sifat hidrolis yang dimiliki oleh semen menjadikannya sebagai bahan utama dalam konstruksi bangunan dan sarana fisik lainnya seperti jalan, jembatan, bendungan dll. Penyusun semen terdiri dari persenyawaan kalsium oksida dengan silika, alumina, dan besi oksida.
Pada jaman Mesir kuno, bangsa Mesir sudah mampu membangun pyramid yang batu penyusunnya terikat satu sama lain dan tahan cuaca sampai berabad – abad lamanya. Bahan – bahan perekat yang digunakan adalah bahan organik seperti batu gamping (quick lime), gypsum dan pozzolan (trass). Bangsa Yunani membuat semen dengan cara mengambil abu gunung berapi di pulau Satorin yang dikenal dengan Satorin Cement, sedangkan bangsa Romawi menggunakan semen yang diambil dari material vulkanik yang disebut dengan nama Pozzolan cement.

Seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris bernama Yoseph Aspadin pada tahun 1784 berhasil membuat semen dari kalsinasi batu kapur, pada proses pembuatannya batu kapur dan tanah liat digiling menjadi lelehan, dengan ditambah air kemudian campuran dibakar dengan tanur sehingga terjadi proses peruraian batu kapur tohor dan karbondioksida.
Kapur tohor akan bereaksi dengan senyawa – senyawa lain membentuk klinker, kemudian klinker digiling sampai menjadi tepung yang dikenal dengan nama semen Portland.

sumber: http://yohanitascreation.blogspot.com/2011/02/sejarah-semen-di-dunia.html

0 komentar:

Posting Komentar